Puteri Shelyana S
IDXChannel - Penipuan digital menjadi ancaman yang nyata bagi keamanan online kita di era digital yang semakin maju ini. Setiap tahun, jutaan orang jatuh ke dalam perangkap penipuan digital yang menyebabkan kerugian finansial dan kerugian lainnya.
Penipuan digital telah menjadi ancaman serius bagi individu dan organisasi di seluruh dunia. Belakangan ini banyak sekali jenis-jenis penipuan digital yang sedang marak sekali terjadi untuk mencuri informasi pribadi, mengakses rekening bank, atau memperoleh keuntungan finansial secara ilegal yang dapat merugikan para korbannya.
Lantas apa saja jenis-jenis penipuan online yang sedang marak terjadi saat ini? Inilah penjelasan informasi yang telah dihimpun kami dari salah satu media nasional dengan judul “7 Bentuk Penipuan Digital yang Wajib Diwaspadai”.
Jenis - Jenis Penipuan Digital
Berikut terdapat beberapa jenis penipuan digital yang sedang marak terjadi perlu Anda ketahui, diantaranya yakni:
1. Phishing
Phising adalah bentuk penipuan di mana penipu mencoba untuk memperoleh informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.
Mereka seringkali mengirim email palsu atau membuat situs web palsu untuk memancing korban agar memasukkan informasi sensitif mereka.
2. Skimming
Skimming adalah bentuk penipuan yang melibatkan pencurian data kartu kredit atau debit dari mesin penjual otomatis, ATM, atau perangkat pembayaran lainnya.
Penipu menggunakan perangkat skimming yang dipasang secara rahasia untuk mencuri informasi kartu dari orang yang menggunakannya.
3. Scam Telepon
Penipu sering menggunakan panggilan telepon untuk memperoleh informasi pribadi atau mendapatkan uang dari korbannya.
Contohnya termasuk panggilan palsu dari bank, perusahaan telekomunikasi, atau lembaga pemerintah yang meminta informasi sensitif atau pembayaran segera.
6 Jenis Penipuan Digital Wajib Diketahui. (FOTO : MNC MEDIA)
4. Penipuan E-commerce
Dalam penipuan ini, penipu menggunakan situs web palsu atau platform e-commerce yang tidak sah untuk menjual produk palsu atau mengumpulkan pembayaran tanpa mengirimkan barang.
Mereka juga dapat mencuri informasi kartu kredit pelanggan yang digunakan untuk berbelanja.
5. Ransomware
Ransomware adalah jenis serangan malware di mana penipu mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan agar data tersebut bisa diakses kembali.
Penipu umumnya mengirimkan pesan dengan instruksi pembayaran melalui metode yang sulit dilacak, seperti cryptocurrency.
6. Penipuan Investasi Online
Penipuan investasi online seringkali menjanjikan potensi keuntungan besar dengan risiko yang rendah atau bahkan tanpa risiko sama sekali.
Mereka mungkin menawarkan program investasi yang tidak terdaftar atau mengirimkan email palsu yang terlihat seolah-olah berasal dari perusahaan investasi terkemuka.
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, sangat penting untuk melakukan riset secara menyeluruh tentang perusahaan tersebut, memverifikasi keberadaan lisensi mereka, dan tetap waspada terhadap tawaran yang terkesan terlalu menggiurkan untuk dipercaya.
Karenanya, penting untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berurusan dengan transaksi atau permintaan informasi pribadi secara online. Beberapa langkah pencegahan meliputi memverifikasi identitas pihak yang menghubungi Anda yakni tidak memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui email atau pesan teks, menggunakan sumber yang terpercaya saat berbelanja online, dan menginstal perangkat lunak keamanan pada perangkat Anda.
Jika Anda menjadi korban penipuan digital, penting untuk melaporkannya kepada pihak-pihak berwenang dan melindungi informasi pribadi Anda secepat mungkin.
Nah, jadi itulah penjelasan informasi mengenai penipuan digital yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan sebagai bahan referensi bagi Anda. (MYY)
