sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Tips Menghindari FOMO dalam Keputusan Finansial agar Bijak Kelola Keuangan 

Milenomic editor Ratih Ika Wijayanti
11/06/2025 10:47 WIB
Ada beberapa tips menghindari FOMO dalam keputusan finansial yang bisa Anda terapkan agar lebih bijak dalam mengelola keuangan. 
7 Tips Menghindari FOMO dalam Keputusan Finansial agar Bijak Kelola Keuangan. (Foto: iNews Media Group) 
7 Tips Menghindari FOMO dalam Keputusan Finansial agar Bijak Kelola Keuangan. (Foto: iNews Media Group) 

IDXChannel – Ada beberapa tips menghindari FOMO dalam keputusan finansial yang bisa Anda terapkan agar lebih bijak dalam mengelola keuangan. 

Di era media sosial dan informasi instan, banyak orang terjebak dalam keputusan keuangan yang terburu-buru karena dorongan psikologis yang disebut FOMO (Fear of Missing Out). 

FOMO dalam konteks finansial adalah perasaan takut ketinggalan peluang atau tren yang sedang ramai dibicarakan, sehingga mendorong seseorang untuk ikut-ikutan tanpa pertimbangan matang. Mulai dari investasi, ikut arisan online, hingga belanja besar-besaran saat flash sale, semua bisa jadi bumerang jika dilakukan karena tekanan sosial dan bukan berdasarkan kebutuhan atau kondisi keuangan pribadi.

Oleh karena itu, berikut ini IDXChannel menyajikan sejumlah tips menghindari FOMO dalam keputusan finansial yang bisa Anda lakukan. 

Tips Menghindari FOMO dalam Keputusan Finansial

1. Kenali Tanda-Tanda FOMO Finansial

Langkah pertama untuk menghindari FOMO adalah mengenali gejalanya. Beberapa tanda FOMO dalam keputusan keuangan antara lain:

  • Membeli produk atau investasi hanya karena viral atau banyak teman yang ikut.
  • Merasa cemas atau iri melihat pencapaian finansial orang lain di media sosial.
  • Takut menyesal jika tidak langsung ikut berinvestasi dalam "peluang" yang ramai dibahas.
  • Tidak sempat berpikir panjang sebelum mengambil keputusan keuangan.

Jika Anda pernah merasa seperti itu, berarti Anda sedang berada dalam tekanan FOMO.

2. Perkuat Mindset Keuangan Berdasarkan Tujuan Pribadi

Setiap orang punya tujuan dan kondisi finansial yang berbeda. Apa yang cocok untuk temanmu belum tentu cocok untuk Anda. 

Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, Anda bisa memutuskan sendiri beberapa hal berikut. 

  • Tujuan jangka pendek (misalnya: dana darurat 3x gaji).
  • Tujuan jangka menengah (misalnya: DP rumah atau mobil).
  • Tujuan jangka panjang (misalnya: pensiun, pendidikan anak).

Dengan fokus pada tujuan sendiri, Anda akan lebih tahan terhadap godaan tren dan hype sesaat.

3. Edukasi Diri Sebelum Mengambil Keputusan

Salah satu penyebab utama FOMO adalah minimnya informasi yang akurat, sehingga kita mudah terpengaruh oleh konten atau ajakan tanpa landasan kuat. Selalu cari tahu dulu tentang produk keuangan atau investasi yang ingin diambil. Baca review dari sumber terpercaya, bukan hanya dari influencer. Anda juga bisa menanyakan pada ahli keuangan jika perlu, apalagi untuk produk dengan risiko tinggi seperti saham, forex, atau kripto. investasi yang sehat bukan berdasarkan bisikan tren, tapi atas dasar pemahaman.

4. Buat Aturan Finansial Sendiri

Terapkan prinsip “delay and decide” sebelum mengeluarkan uang, terutama untuk pengeluaran besar. Tunda keputusan selama 1–3 hari dan evaluasi apakah keputusan tersebut selaras dengan kondisi dan tujuan Anda. Dengan aturan pribadi ini, Anda punya benteng logis untuk menolak godaan FOMO.

5. Bangun Kebiasaan Cek Keuangan Secara Rutin

Rajin mengecek keuangan akan membantu Anda tetap realistis dalam mengambil keputusan. Misalnya, apakah Anda sudah punya dana darurat? Apakah utang konsumtif Anda di bawah 30 persen dari penghasilan? Apakah Anda menyisihkan dana investasi dari uang "lebih", bukan dana harian?

Jika Anda sadar masih banyak prioritas yang belum tercapai, Anda akan lebih bijak menolak ajakan yang tidak penting meskipun tampaknya “menguntungkan”.

6. Kurangi Paparan Media Sosial yang Tidak Sehat

FOMO sangat sering dipicu oleh konten media sosial: pamer portofolio investasi, gaya hidup mewah, atau cuan instan. Kurangi waktu scrolling medsos, apalagi saat malam hari atau saat stres. Ganti konsumsi konten dengan edukasi keuangan dari pakar, buku, atau podcast bermanfaat. Media sosial bukan realita utuh, jangan ambil keputusan finansial dari highlight hidup orang lain.

7. Konsultasi dengan Perencana Keuangan (Jika Perlu)

Jika Anda merasa kewalahan atau sering tergoda tren finansial, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan. Perencana keuangan dapat membantu Anda menyusun rencana keuangan sesuai profil risiko. Mereka juga bisa memberi saran objektif tentang produk investasi atau tabungan.

Itulah beberapa tips menghindari FOMO dalam keputusan finansial yang penting untuk diterapkan agar lebih bijak dalam mengelola keuangan Anda. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement