Sebagai contoh, seorang petani yang memiliki persediaan gandum berlimpah tetapi membutuhkan kayu untuk membangun rumahnya bisa menukarkan sebagian gandumnya dengan kayu yang dibutuhkannya dari seorang tukang kayu.
Atau seorang tukang kayu yang memerlukan pakaian baru bisa menukarkan jasanya dengan seorang penenun untuk membuat kain yang nantinya bisa dijadikan baju.
Sistem ini melibatkan kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai nilai tukar yang adil. Hal ini juga sering memerlukan pengukuran kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang diperdagangkan.
Meskipun sistem barter ini efektif dalam skala kecil dan lingkup yang terbatas, ia memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan pihak yang memiliki barang atau jasa yang dibutuhkan dan kesulitan menentukan nilai tukar yang adil.
Bagaimana Cara Manusia Memenuhi Kebutuhan saat Belum Ada Konsep Uang. (FOTO : MNC MEDIA)