“Sampai akhir tahun 2021, di Indonesia sudah ada lebih dari 202 juta orang yang menggunakan internet. Ancaman di tengah menyebarnya informasi melalui internet adalah hoax atau disinformasi. Yang memprihatinkan, ini menyebar 2 kali lebih cepat daripada klarifikasinya. Dibutuhkan platform yang memungkinkan orang mendapatkan dan menyebarkan informasi yang berkualitas, terpercaya dan produktif. Maka hadirlah BuddyKu,” ujar Tommy Tjokro.
Selanjutnya Rizki Gunawan menjelaskan tentang pentingnya membangun engagement yang baik dalam bermedia sosial. Dengan makin banyaknya pengguna internet, termasuk media sosial, hanya konten yang menarik yang bisa bangkitkan “awareness”. Menurut Rizki, konten harus spesifik dan tampil beda demi meningkatkan engagement.
“Di media sosial, content is king. Jadi bagaimana meramu konten medsos kita supaya bisa menjadi bagus? Di antaranya mengampilkan konten yang newsworthy dengan headline menarik, menyajikan banyak visual yang menarik, dan cara penyampaian yang mendorong engagement,” ungkap Rizki.
Sementara itu, Delvi LM Sinambela mendorong anak-anak muda termasuk para mahasiswa BINUS University untuk segera ambil kesempatan dan memanfaatkan dunia digital.
“Dengan adanya internet kesempatan untuk bisa terkoneksi dengan audiens, memiliki relationship, bahkan membangun audienship itu tak hanya dimiliki oleh orang-orang yang punya modal. Namun siapa pun yang memanfaatkan platform yang ada, ada opportunity di situ dan ini yang muncul berkat desentralisasi media. Makin banyak orang yang berinteraksi di dalamnya dan itu berarti kita bisa terkoneksi dengan milyaran orang dimanapun kita berada,” ucap Delvi.