4. Adaptasi Strategi yang Tidak Efektif
Banyak yang menilai gaya permainan yang dibawa oleh Kluivert kurang cocok dengan karakter pemain Indonesia. Beberapa strategi dianggap terlalu “Eropa” dan sulit diterapkan secara efektif dalam kompetisi Asia Tenggara dan Asia secara umum.
5. Keputusan Bersama (Mutual Consent)
Menurut pernyataan resmi PSSI, pemecatan ini terjadi berdasarkan diskusi terbuka dan saling menghormati antara kedua belah pihak. Artinya, tidak ada konflik internal besar, tetapi lebih kepada evaluasi profesional berdasarkan hasil dan arah ke depan.
PSSI mengungkapkan bahwa mereka menghargai kontribusi Patrick Kluivert dan keputusan ini diambil demi pembangunan jangka panjang sepak bola Indonesia. Mereka juga menyatakan akan segera mencari pengganti yang bisa melanjutkan proyek pengembangan Timnas ke level lebih tinggi.
Meski belum diumumkan secara resmi, beberapa nama lokal dan asing mulai dikaitkan sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia. PSSI menyatakan ingin pelatih yang tidak hanya punya taktik bagus, tetapi juga bisa memahami kultur sepak bola nasional.
Alasan Patrick Kluivert dipecat dari PSSI bukan hanya karena satu kekalahan, tetapi akibat dari kombinasi faktor seperti gagalnya target utama, performa tim yang menurun, hingga tekanan eksternal yang kuat. PSSI berharap dengan perubahan ini, Timnas bisa segera bangkit dan kembali berada di jalur yang benar.
(Shifa Nurhaliza Putri)