Misalnya, ketika seseorang hanya memiliki uang Rp50.000 untuk makan siang. Tepat di hadapannya ada penjual ayam geprek seharga Rp45.000, tapi 500 meter ke depan ada pedagang nasi goreng yang menawarkan menu nasi dengan es teh seharga Rp30.000.
Namun untuk mencapai tempat nasi goreng, dia harus menggunakan ojek online dengan tarif Rp10.000, ini adalah contoh keterbatasan dana yang mengharuskan orang tersebut menentukan pilihan dan harus melepaskan salah satu peluang.
Contoh lainnya, misalnya seseorang memiliki uang Rp400 juta. Ada dua pilihan yang diinginkannya, yakni traveling ke Eropa dan membeli mobil. Jika dia memilih traveling, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk memiliki mobil.
Demikian pula jika dia memilih untuk membeli mobil, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk traveling ke Eropa. Kesempatan yang hilang karena memilih satu pilihan inilah yang disebut dengan biaya peluang.
Cara Menghitung Biaya Peluang dalam Bisnis: Faktor, Ciri-Ciri, dan Rumus Perhitungannya
Biaya peluang tidak hanya berupa uang semata, bisa juga berbentuk tenaga, waktu, pengalaman berharga, dan peluang-peluang berharga lainnya.