Berikut ini adalah contoh kasus perhitungan biaya peluang. Misalnya unit usaha kaos sablon mendapatkan modal segar senilai Rp100 juta, pemiliknya berniat untuk mengalokasikannya untuk membeli mesin baru.
Ada dua pilihan tersedia, yakni mesin merek A yang dapat meningkatkan produksi sablon sebanyak 3 persen dan mesin merek B yang dapat meningkatkan produksi hingga 5 persen. Sang pemilik akhirnya memilih merek B, maka perhitungan biaya peluangnya adalah:
= Produktivitas merek A — Produktivitas merek B
= 3% - 5%
= -2%
Dari hasil perhitungan ini, maka biaya peluang dalam keputusan yang telah diambil sang pemilik untuk membeli mesinmerek B adalah 2 persen dari produksi batiknya.
Itulah penjelasan tentang biaya peluang dan cara menghitung biaya peluang dalam bisnis.
(Nadya Kurnia)