IDXChannel - Cara menghitung modal awal perlu dilakukan dalam membuat usaha.
Pemahaman ini membantu memetakan jumlah produksi, merancang strategi pemasaran yang efektif, dan menentukan harga jual produk atau jasa. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai cara menghitung modal awal usaha yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Cara Menghitung Modal Awal
1. Menggunakan Laba, Modal Akhir, dan Prive
Langkah pertama dalam menghitung modal usaha adalah dengan memanfaatkan tiga komponen utama: laba, modal akhir, dan prive.
- Laba adalah keuntungan bersih dari bisnis yang dijalankan.
- Modal Akhir adalah jumlah total dana setelah menghitung laba dan kerugian serta mengurangi prive.
- Prive adalah penarikan dana untuk keperluan pribadi pemilik bisnis.
Rumus perhitungannya adalah:
Modal Awal = Modal Akhir − (Laba+Prive)
Modal Awal = Modal Akhir − (Laba+Prive)
Contoh: Jika PT. Sejahtera Makmur memiliki modal akhir Rp35.000.000, laba Rp5.000.000, dan prive Rp1.000.000, maka modal awalnya adalah:
Rp35.000.000 - (Rp5.000.000 + Rp.1.000.000)=Rp 29.000.000
2. Berdasarkan Investasi, Modal Kerja, dan Modal Operasional
Cara kedua melibatkan modal investasi, modal kerja, dan modal operasional.
- Modal Investasi adalah dana untuk alat usaha penunjang kegiatan bisnis.
- Modal Kerja adalah biaya untuk bahan baku dan pengembangan usaha.
- Modal Operasional adalah biaya untuk kegiatan operasional sehari-hari.
Rumus perhitungannya:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja+Modal Operasional
3. Menggunakan Capital Expenses dan Operational Expenses
Pendekatan ini menggunakan pengeluaran modal (capital expenses) dan pengeluaran operasional (operational expenses).