Mobil dengan cepat dianggap sebagai transportasi yang lebih efektif dibandingkan kereta kuda, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh rel kereta api.
Menurut J. Stroomberg dalam bukunya Hindia Belanda 1930 (2017), pada tahun 1928, jumlah kendaraan bermotor di Hindia Belanda meningkat pesat, dengan tercatat 40.155 mobil, 10.505 sepeda motor, 3.756 truk, dan 2.545 bus. Bahkan, sejak 1927, pabrik perakitan mobil telah didirikan di Tanjung Priuk, Batavia, yang mempercepat penyebaran penggunaan mobil di wilayah tersebut.
Kisah Pakubuwana X dan mobil pertamanya tidak hanya menjadi bagian dari sejarah transportasi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan transformasi sosial dan ekonomi di masa kolonial Hindia Belanda. Mobil, yang dulu dianggap sebagai simbol kemewahan, kini telah menjadi alat transportasi yang esensial bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Itulah penjelasan orang pertama Indonesia yang punya mobil. Semoga informasi berguna bagi Anda. (MYY)