sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kapan Harus Cut Loss Saham? 4 Situasi Trader Dianjurkan Batasi Kerugian

Milenomic editor Kurnia Nadya
17/10/2025 17:25 WIB
Tujuan utama dari cut loss adalah membatasi kerugian, agar kerugian yang dialami investor tidak semakin dalam.
Kapan Harus Cut Loss Saham? 4 Situasi Trader Dianjurkan Batasi Kerugian. (Foto: Istimewa)
Kapan Harus Cut Loss Saham? 4 Situasi Trader Dianjurkan Batasi Kerugian. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Kapan harus cut loss saham? Cut loss saham adalah cara membatasi kerugian investasi, dilakukan dengan menjual saham meskipun harga jualnya lebih rendah dibandingkan harga beli.

Tujuan utama dari cut loss adalah membatasi kerugian, agar kerugian yang dialami investor tidak semakin dalam. Cut loss biasa dilakukan oleh investor yang melakukan jual beli saham dalam jangka pendek (trading). 

Cut loss juga berguna untuk melindungi modal, terutama bagi investor dengan modal terbatas dan memiliki target keuntungan tertentu. 

Dalam trading, seorang investor tidak hanya harus pandai melihat peluang, tetapi juga mesti memiliki batas kerugian dan mengerti caranya serta kapan harus cut loss. Sekilas, cut loss tampang mudah dilakukan. 

Namun dalam praktiknya, terutama bagi pemula, aksi cut loss seringkali terhalangi optimisme tak mendasar. Sama halnya dengan take profit, tidak semua trader tahu kapan mesti menjual sahamnya karena terlalu optimistis harga sahamnya masih bisa naik lebih tinggi. 

Melansir BNI Sekuritas dan sumber lainnya (17/10/2025), berikut ini adalah waktu-waktu kapan trader harus cut loss saham. 

Kapan Harus Cut Loss Saham? 

1. Harga Menyentuh Batas Kerugian 

Setiap trader harus punya batas kerugian dan target keuntungan, agar dapat mengambil keputusan dan agar ada pakem sebagai dasar pengambilan keputusan. Batas kerugian untuk cut loss dan target keuntungan untuk take profit. 

Buatlah angka batas kerugian, sehingga ketika harga saham menyentuh batas tersebut, Anda harus segera menjual saham tersebut. Berapa harga batasannya, Anda sendiri yang harus menentukan sesuai tingkat toleransi terhadap kerugian. 

2. Tren Harga Berubah Downtren 

Pada saham-saham trading, tren pergerakan harga pasti berubah. Ada periode di mana harga saham bergerak uptren, naik terus dalam 1-6 bulan. Namun pada tiap uptren, pasti akan ada downtren. 

Terkadang trader tidak tahu apakah dia membeli ketika di fase uptren, ataukah pada fase sebaliknya. Jika fase sudah berubah menjadi downtren, trader dianjurkan untuk mulai ancang-ancang cut loss. 

Jika harga terus menerus turun, trader dianjurkan untuk cut loss untuk melindungi modal dan membatasi kerugian. Dalam masa-masa downtren, cut loss berguna untuk mencegah Anda ‘menangkap pisau jatuh.’

3. Koreksi Pasar Saham

Ada kalanya pasar saham terkoreksi besar-besaran, bukan hanya saham Anda yang turun, tetapi hampir semua saham di bursa efek menurun drastis. Ini pernah terjadi pada April 2025 saat Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal gelombang pertama. 

Saat itu semua saham anjlok dan perdagangan dihentikan. Ini terjadi hampir di semua bursa efek di seluruh dunia. Pada fase-fase ini, Anda boleh menjual kepemilikan untuk mengamankan keuntunganan, atau untuk mencegah kerugian lebih dalam. 

Karena dalam kondisi tidak menentu, tidak ada yang dapat menduga 100 persen kapan harga saham akan naik. Jika saham sektor ABC pulih beberapa hari kemudian, saham sektor BCD belum tentu. 

4. Situasi Istimewa 

Terkadang ada saja situasi-situasi istimewa yang dapat menggerakkan harga saham secara drastis. Melansir BNI Sekuritas, ini pernah terjadi saat awal pandemi Covid-19 terjadi, di mana mayoritas harga saham anjlok. 

Lalu kondisi pemulihan sulit diprediksi dan harga saham terus menurun. Pada situasi seperti, investor dapat mempertimbangkan cut loss untuk menekan kerugian agar tidak semakin dalam, sembari melindungi modal yang tersedia. 

Jika investor sudah cukup mahir untuk menganalisa pergerakan harga secara teknikal, investor dapat memasang batas kerugian berdasarkan garis support-nya. 

Itulah beberapa situasi kapan harus cut loss saham

(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement