Investor tidak bisa dan tidak dianjurkan untuk membeli logam mulia lalu menjualnya dalam waktu dekat, apalagi dalam kurun waktu bulanan. Dapat dipastikan harga buyback-nya masih lebih rendah dari harga belinya.
2. Risiko Kehilangan
Logam mulia memiliki wujud fisik yang mengharuskan investornya untuk memiliki brankas yang aman sebagai tempat penyimpanan. Meskipun telah tersedia opsi investasi dalam bentuk tabungan, banyak orang lebih menyukai logam mulia dalam bentuk fisiknya.
Sehingga ada risiko kehilangan jika investor tidak menyimpan emas batangannya di tempat yang sangat aman.
3. Spread Tinggi
Melansir Logam Mulia Antam (17/2), spread adalah selisih harga beli konsumen dengan harga buyback. Selisih spread logam mulia terbilang tinggi, sehingga agar investor untung, aset ini harus disimpan dalam jangka panjang.
Investor baru bisa mendapatkan keuntungan dari buyback dalam hitungan tahun. Umumnya dalam tiga tahun. Jika investor nekat menjualnya dalam jangka pendek, nilai spread itu justru bisa membuat investor rugi.