- Metode Cuci Otak Terawan
Usai menyelesaikan studi kedokterannya di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1990-an, dirinya mulai mengembangkan metode Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF) sebagai terapi cuci otak.
Selanjutnya, ia yang melanjutkan studinya di Universitas Airlangga dengan spesialis radiologi. Prestasi itu membuat dirinya menjadi Tim Dokter Kepresidenan di tahun 2009 dan melanjutkan studi S3-nya di Universitas Hasanudin dan pada Agustus 2016, setelah melakukan penelitian selama tiga tahun dan mendapat gelar doktor.
Lewat metode ini, beberapa tokoh nasional mulai dari Prabowo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Aburizal Bakrie juga perdana menteri negara sahabat pernah diobati oleh Terawan.
Sekalipun demikian, metode ini mendapatkan perlawanan dari berbagai akademisi kedokteran, salah satunya oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Hasan Machfoed.
Menurut Hasan, alat yang digunakan Terawan dalam melakukan terapi cuci otak, Digital Subscription Angiography (DSA), sesungguhnya tidak berfungsi untuk menyembuhkan penyakit, tapi merupakan diagnosis.