Dari situlah, demi melunasi utang pada aplikasi pertama, narasumber terpaksa membuka pinjaman di aplikasi lain demi menutup utang tersebut. Keadaan diperparah karena sebagai debitur baru, dia hanya bisa mendapatkan limit yang rendah.
Sehingga agar bisa melunasi Rp800.000, dia harus membuka pinjaman di dua aplikasi. Seperti diketahui, debitur baru biasanya hanya boleh meminjam dengan nilai Rp500.000, angka ini pun tidak 100 persen masuk ke kantong debitur karena ada potongan biaya.
Narasumber akhirnya terjebak lingkaran setan dan sulit keluar. Dari satu pinjaman, dia membuka pinjaman baru di aplikasi yang berbeda demi menutup utang lama yang tenornya terbilang cukup singkat.
“Kurang lebih sekitar 21 aplikasi. Itu mutar, dari yang enggak ada di Play Store, sampai ada yang di Play Store,” lanjutnya.
Narasumber pun mulanya merasa optimistis mampu membayar utangnya, dia juga mengaku tidak begitu mengerti apa risiko pinjaman online. Sampai akhirnya utang-utang itu tidak lagi dapat dikendalikan.