Ironisnya, narasumber membuka banyak pinjaman di aplikasi pinjol karena takut bermasalah dengan debt collector dan berniat untuk melunasi utang lamanya. Namun pada akhirnya, ketakutan itu malah menjebaknya pada skema gali lubang tutup lubang.
Dia sempat diteror debt collector. Semua teman dan kenalannya di kontak dihubungi, foto KTP-nya disebar, bahkan bosnya pun ikut menerima teror dari debt collector. Untungnya, bosnya cukup pengertian untuk tidak memecatnya.
Sebagian besar utang narasumber kini telah berhasil dilunasi dengan bantuan orang tuanya, tersisa sekitar Rp11 juta. Namun narasumber kini tidak lagi membuka pinjaman-pinjaman baru untuk melunasi utang dan berhenti total memakai pinjol.
Itulah kisah gali lubang tutup lubang bayar pinjol yang dapat dijadikan pelajaran.
(Nadya Kurnia)