Melansir OCBC NISP (19/9), berikut ini adalah karakteristik intangible asset yang membedakannya dengan tangible assets:
- Tidak ada wujud fisiknya, sehingga tidak dapat dilihat dan dipegang
- Tidak masuk dalam instrumen keuangan tapi menghasilkan nilai di masa mendatang
- Sifatnya jangka panjang, tergolong subjek amortisasi
- Hanya dapat diperoleh melalui pengembangan atau pembelian secara terpisah atau sekaligus menjadi satu
- Digunakan secara tidak langsung dalam operasional perusahaan
- Sangat dipengaruhi oleh tindakan dan aktivitas kompetitor
- Tidak memiliki usia ekonomis atau masa kedaluwarsa
Lalu bagaimana cara menghitung nilai aset tak berwujud yang tidak memiliki nilai buku yang tercatat? Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), ada tiga cara untuk menilai aset tak berwujud.
- Pendekatan pasar: valuasi dengan cara ini dilakukan dengan membandingkan aset tak berwujud yang sama di pasaran. Namun cara ini cukup sulit dilakukan karena biasanya perusahaan merahasiakan informasi tentang intangible asset-nya sendiri
- Pendekatan pemasukan: perusahaan dapat menilai intangible asset miliknya ketika aset tersebut menghasilkan pemasukan. Misalnya dengan menghitung nilai berdasarkan royalti yang pernah diterima
- Pendepatan biaya: metode perhitungan ini menitikberatkan pada subsitusi dan tidak menghitung manfaat pada masa mendatang berdasarkan waktu maupun jumlah
Itulah penjelasan singkat tentang intangible asset adalah, beserta contoh dan cara menghitungnya.
(Nadya Kurnia)