2. Dapat Diukur
Tujuan keuangan harus dapat diukur secara kuantitatif, agar Anda bisa mengevaluasi kemajuan. Misalnya, jika target Anda adalah menabung Rp10 juta dalam setahun, maka Anda perlu menyisihkan sekitar Rp834.000 per bulan. Dengan begitu, Anda tahu apakah Anda sudah on-track atau perlu melakukan penyesuaian.
3. Sesuai dengan Kondisi Finansial Saat Ini
Tujuan keuangan yang baik adalah yang disesuaikan dengan pemasukan dan pengeluaran Anda saat ini. Jika penghasilan Anda Rp4 juta per bulan dan masih ada cicilan rutin, menetapkan target menabung Rp3 juta per bulan tentu tidak realistis.
4. Memiliki Batas Waktu
Financial goal yang realistis harus memiliki jangka waktu yang jelas. Tujuan tanpa deadline cenderung menjadi wacana tanpa aksi. Misalnya, financial goal jangka pendek bisa dilakukan dengan menabung minimal 6 bulan untuk keperluan seperti membeli gadget, liburan, atau yang lainnya. Selain itu, menabung jangka panjang juga bisa dilakukan misalnya untuk mempersiapkan dana pensiun dalam 20 tahun.
5. Fleksibel dan Bisa Disesuaikan
Kondisi keuangan bisa berubah, entah karena penghasilan bertambah, berkurang, atau muncul kebutuhan mendadak. Maka, tujuan keuangan yang realistis harus fleksibel dan bisa disesuaikan. Jika dalam perjalanan Anda menemukan bahwa target awal terlalu berat, jangan ragu untuk mengatur ulang nominal atau memperpanjang waktunya. Fleksibilitas membantu Anda tetap bertahan tanpa merasa tertekan.
6. Disertai Rencana Aksi yang Konkret
Tujuan keuangan yang realistis selalu disertai strategi atau langkah nyata. Berikut beberapa contohnya.