Adapun bukti-bukti atau dokumen yang masuk dalam pencatatan administrasi transaksi antara lain:
- Invoice
- Kuitansi
- Nota debet
- Nota kredit
- Cek
- Bilyet giro
- Rekening koran
- Bukti setoran bank
- Bukti memorandum
- Bukti kas masuk
- Bukti kas keluar
Semakin besar skala usaha, maka semakin beragam jenis dokumen yang perlu dicatat dalam proses administrasi transaksi. Sebab badan usaha berskala besar menggunakan metode pembayaran yang beragam dan melibatkan banyak transaksi keuangan.
Pada tiap-tiap transaksi yang dilakukan suatu perusahaan, ada standar operasional (SOP) pencatatannya. Mulai dari pembelian dan penjualan secara tunai, penjualan secara kredit, penerimaan kas atau uang, dan administrasi uang kas.
Kasir yang bertugas menangani transaksi usaha umumnya dilatih untuk mengerjakan prosedur administrasi transaksi sesuai SOP. Contohnya, kasir harus membuat bukti pembayaran untuk diberikan kepada konsumen dan menyimpan salinannya.
Demikian pula untuk transaksi pembelian secara tunai maupun kredit, kasir dituntut untuk melaksanakan prosedur administrasi transaksi untuk keperluan pencatatan keuangan usaha.