sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbedaan Antara Konsumerisme dan Hedonisme, Ini Kaitannya dengan Gaya Hidup

Milenomic editor Kurnia Nadya
02/05/2025 17:20 WIB
Keduanya adalah istilah yang sama-sama sering digunakan bergantian dan dikaitkan dengan perilaku boros, takut ketinggalan tren, impulsif, dan senang foya-foya.
Perbedaan Antara Konsumerisme dan Hedonisme, Ini Kaitannya dengan Gaya Hidup. (Foto: Freepik)
Perbedaan Antara Konsumerisme dan Hedonisme, Ini Kaitannya dengan Gaya Hidup. (Foto: Freepik)

Dalam teori konsumerisme, semakin banyak konsumen berbelanja maka semakin baik, karena peningkatan konsumsi menggerakkan roda perekonomian. Namun dalam psikologi perilaku, konsumerisme cenderung dianggap negatif. 

Karena konsumerisme membentuk perilaku kolektif di mana masyarakat senang membeli barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Kebiasaan belanja barang-barang yang tidak diperlukan ini kadang dilakukan tanpa sadar, meskipun ada individu yang secara sadar gemar berbelanja. 

Secara psikologis, fenomena membeli barang-barang yang tidak begitu diperlukan ini dikaitkan dengan tujuan untuk menaikkan status sosial. Fenoma ini disebut sebagai ‘conspicuous consumption’ oleh ekonom bernama Thorstein Veblen. 

Veblen juga menganggap perilaku konsumerisme ini merupakan konsekuensi logis atas kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat berdasarkan perekonomian konsumerisme. 

Lalu apa kaitannya konsumerisme dan hedonisme dengan gaya hidup? Gaya hidup adalah titik temu antara konsumerisme dan hedonisme. Perilaku konsumerisme bisa dilandasi tujuan demi menaikkan status sosial, demi tampak terpandang secara ekonomi. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement