Lebih lanjut, dia menceritakan perubahan besar dan transformasi ekonomi yang telah dialami Indonesia, mulai dari serangkaian krisis ekonomi dan pandemi, hingga cita-cita mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045.
“Pengalaman adalah guru terbaik dan pengalaman terburuk memberikan pelajaran terbaik,” ujar Sri Mulyani.
Menurutnya, ragam upaya pemerintah berupa rancangan dukungan fiskal yang baik di semua sektor, serta kolaborasi dan koordinasi yang erat dengan berbagai pihak merupakan cara Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global.
“Kepresidenan Indonesia di G20 pada tahun lalu dan kepemimpinan ASEAN pada tahun ini telah menjadi bukti penting kepemimpinan Indonesia yang kuat dalam mendorong hasil-hasil penting dan memperkuat kemitraan global, termasuk Kemitraan transisi energi dan dana pandemi,” ungkapnya.
Terakhir, Sri Mulyani menegaskan, gelar kehormatan ini diterima dengan segenap kerendahan hati. Namun di sisi lain memiliki tanggung jawab yang besar menyertainya.