Token listrik prabayar ini terdiri dari 20 digit angka yang bergantung pada jumlah listrik yang dibeli. Token listrik dapat dibeli oleh masyarakat umum di berbagai tempat, seperti Kantor PLN, minimarket, agen pulsa, e-commerce, maupun lewat mobile banking.
Nantinya, token listrik dimasukkan ke dalam meteran listrik prabayar yang ada di rumah masing-masing pelanggan guna mengaktifkan penggunaan listrik. Setelah token listrik dimasukkan, meteran listrik akan menunjukkan jumlah kredit listrik yang tersisa. Jika kredit listrik habis, maka listrik di rumah pelanggan pun akan mati dan baru akan menyala setelah token listrik diisi kembali.
Penggunaan listrik prabayar juga dinilai lebih hemat karena pelanggan dapat memperkirakan penggunaan listriknya sesuai dengan jumlah pulsa listrik yang telah dibelinya.
Sementara itu, listrik pascabayar adalah sistem pembayaran listrik setelah penggunaan di mana pelanggan membayar tagihan listrik setelah menggunakan listrik tersebut. Tagihan listrik biasanya dikirimkan ke pelanggan setiap bulan.
Nantinya, pelanggan harus membayar total tagihan listrik yang dihitung berdasarkan penggunaan listriknya selama sebulan. Sistem listrik pascabayar ini juga seringkali membuat penggunaan listrik menjadi lebih besar karena tidak ada batasan penggunaan. Namun, pelanggan listrik pascabayar bisa terhindar dari risiko listrik yang tiba-tiba padam seperti halnya listrik prabayar saat pulsa telah habis.
Itulah ulasan mengenai token listrik prabayar atau pascabayar yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga bermanfaat!