IDXChannel - Bencana banjir melanda Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, setelah hujan deras pada Senin, 10 Februari 2025. Curah hujan tinggi menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam penanganan bencana, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Paramitha Mataram telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp333,67 juta.
Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Masyrani Mansyur, menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Kami memastikan bantuan logistik dari Kementerian Sosial melalui Sentra Paramitha telah dikirim dan segera didistribusikan kepada warga terdampak. Kami juga terus memantau kondisi di lapangan agar upaya penanganan berjalan optimal dan warga terdampak bisa mendapatkan bantuan dengan cepat,” ujar Masyrani, Rabu (12/02/2025).
Bantuan tersebut mencakup makanan anak, selimut, peralatan dapur, tenda gulung, kasur, dan makanan siap saji yang dikirim langsung dari gudang Sentra Paramitha Mataram serta Dinas Sosial Provinsi NTB. Bantuan tersebut akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian dan warga terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Adapun wilayah terdampak meliputi tiga kecamatan, yakni Labuapi, Gerung, dan Kediri. Di Kecamatan Labuapi, banjir merendam Desa Perampuan, Kuranji, Kuranji Dalang, Karang Bongkot, Bajur, dan Talaga Waru.
Sementara di Kecamatan Gerung, Desa Taman Ayu Dusun Jeranjang turut terdampak, dan di Kecamatan Kediri, banjir melanda Desa Jagaraga Indah, Banyumulek, serta Kediri Selatan.
Berdasarkan laporan terbaru, sebanyak 1.500 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, sementara jumlah pengungsi masih dalam proses pendataan. Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun korban luka akibat bencana ini.
Beberapa desa telah dijadikan titik pengungsian, di antaranya Kuranji Dalang, Kuranji, Bajur, Perampuan, Karang Bongkot, dan Telaga Waru.
Upaya penanganan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lombok Barat bersama perangkat desa setempat telah melakukan pendataan warga terdampak serta kebutuhan logistik. Evakuasi warga, terutama kelompok rentan, dilakukan ke daerah yang lebih aman.
Selain itu, dapur umum didirikan di Kantor Kecamatan Labuapi sejak 10 Februari 2025, dengan kapasitas produksi 3.000 bungkus makanan per hari untuk makan siang dan makan malam.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan status tanggap darurat yang berlaku selama 30 hari, terhitung sejak 15 Januari hingga 13 Februari 2025.
Hingga saat ini, banjir masih menggenangi beberapa titik permukiman. Namun, layanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak masih terus berlangsung, didukung oleh berbagai pihak termasuk Kemensos, Dinas Sosial Provinsi NTB, Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat, Tagana, TNI-Polri, serta instansi terkait lainnya.
(Febrina Ratna Iskana)