IDXChannel - Sekitar 200 negara gagal menyetujui perjanjian untuk mengatasi polusi plastik. Pertemuan terkait isu tersebut berakhir di Korea Selatan (Korsel) pada Senin (2/12/2024) tanpa kesepakatan.
Dilansir dari AFP, ratusan negara gagal menyetujui perjanjian yang mengikat secara hukum untuk mengatasi polusi plastik di seluruh siklus hidup material tersebut, termasuk produksi, penggunaan, dan pembuangan.
Kesepakatan dihalangi sekelompok kecil negara, termasuk penghasil minyak bumi seperti Arab Saudi dan Rusia, yang menentang pembatasan ketat. Sejumlah negosiator lebih memilih untuk gagal mencapai kesepakatan daripada menyepakati perjanjian yang lemah.
“Kami tidak ingin perjanjian yang lemah,” kata Direktur Jenderal Otoritas Lingkungan Rwanda Juliet Kabera yang merupakan salah satu negosiator utama dalam pertemuan tersebut.
Mayoritas negara mendukung perjanjian yang mengikat secara hukum dan mendorong pembatasan produksi dan konsumsi, serta menghentikan penggunaan produk sekali pakai seperti peralatan makan.