Oleh karena itu, Aam mengatakan upaya pemadaman kebakaran berjibaku dengan nyawa sebenarnya. Bahkan, seperti terjadi di Kalimantan Barat ada satu korban akibat karhutla karena arah penjalaran api.
“Jadi kadang-kadang ketika kita memadamkan api kita harus melihat di belakang arah angin, kalau angin ini dia menuju ke mana, kita tidak boleh ada di depan kita harus di belakang karena kalau kita berada di depan itu nanti bisa terkepung dan kita tidak bisa menyelamatkan diri,” pungkasnya.
(SLF)