sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada Insiden Tabrakan, KAI Jelaskan Alasan Kereta Tak Bisa Rem Mendadak

News editor Heri Purnomo
21/07/2023 17:47 WIB
KAI buka suara terkait insiden tabrakan kereta dengan truk di Semarang dan Bandar Lampung beberapa waktu lalu. Terutama terkait sistem pengereman kereta api.
Ada Insiden Tabrakan, KAI Jelaskan Alasan Kereta Tak Bisa Rem Mendadak. (Foto: MNC Media)
Ada Insiden Tabrakan, KAI Jelaskan Alasan Kereta Tak Bisa Rem Mendadak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) buka suara terkait insiden tabrakan kereta dengan truk di Semarang dan Bandar Lampung beberapa waktu lalu. Menurut perseroan, hal itu terjadi karena kereta api tidak bisa rem mendadak. 

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan kereta api merupakan jenis transportasi yang membutuhkan jarak pengereman agar benar–benar berhenti. Hal itu berbeda dengan transportasi darat lainnya.

“kereta api memiliki karakteristik yang secara teknis tidak dapat dilakukan pengereman secara mendadak. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati sebelum melewati perlintasan sebidang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7/2023). 

Joni mengungkapkan, faktor-faktor yang menyebabkan kereta api tidak dapat mengerem mendadak di antaranya panjang dan berat rangkaian kereta api. Makin panjang dan berat rangkaiannya, maka jarak yang dibutuhkan kereta api untuk dapat benar-benar berhenti akan semakin panjang.

Di Indonesia, rata-rata 1 rangkaian kereta penumpang terdiri dari 8-12 kereta (gerbong) dengan bobot mencapai 600 ton, belum termasuk penumpang dan barang bawaannya. Dengan kondisi tersebut, maka akan dibutuhkan energi yang besar untuk membuat rangkaian kereta api berhenti.

Kemudian sistem pengereman yang dipakai pada kereta api di Indonesia pada umumnya menggunakan sistem jenis rem udara. Cara kerjanya dengan mengompresi udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement