“Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat,” ungkapnya.
Di sisi lain, Siklon Tropis Bualoi diprediksi berada di sekitar Laut Cina Selatan, dengan pergerakan ke arah Barat–Barat Laut dan kecepatan angin maksimum berkisar antara 65-85 knot, tekanan minimum 965 hPa dalam tiga hari ke depan.
Siklon tropis tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan, Perairan selatan Filipina, dan Samudra Pasifik Utara Maluku Utara hingga Papua.
“Siklon ini memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang – lebat di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya,” kata BMKG.
Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.
“BMKG mengingatkan pentingnya memantau secara rutin informasi cuaca melalui kanal resmi, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik agar tidak menimbulkan genangan,” imbaunya.