Oleh karena itu, Daryono mengatakan kajian dari BMKG belum diinformasikan kepada publik karena masih ada data yang belum konsisten. “Ada yang konsisten ada yang belum terkait prediksi gempa ini. Jangan sampai kita keluarkan prediksi, kemudian masyarakat resah ketakutan taunya tidak terjadi,” tegasnya.
Sebelumnya, Hoogerbeets meramalkan adanya gempa bumi besar melalui channel Youtube Solar System Geometry Survey (SSGEOS) pada 27 Februari 2023 lalu.
Ramalannya menjadi perhatian publik karena sebelumnya dia telah memproyeksi gempa di Turki dan Suriah tepat tiga hari sebelum kejadian itu. Bahkan, pada ramalan terakhirnya ini dia mengatakan seluruh peristiwa yang terjadi antara bumi dengan planet lain dapat memicu terjadinya peristiwa seismik (gempa bumi) besar dengan magnitudo 7 hingga diatas magnitudo 8.
Gempa besar tersebut kemungkinan akan melanda wilayah pantai barat Amerika Utara dan parit Kermadec, juga Pasifik Barat mulai dari wilayah Kamchatka, Kepulauan Kuril dan Jepang Utara, Filipina, Sulawesi, Halmahera, hingga Laut Banda Indonesia.
Hoogerbeets mengungkapkan dari perhitungannya yaitu enam hari dihitung setelah tanggal 25 Februari 2023, maka peristiwa seismik ini pada 3 Maret 2023. Meski ada perubahan, dua berjanji memberikan informasi terbaru melalui kanal Youtubenya.
(FRI)