sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akibat Dekarbonisasi, Dunia Bergantung pada Nuklir Rusia

News editor Dian Kusumo Hapsari
27/03/2024 13:02 WIB
Hasil analisis dari United Services Institute di Inggris menemukan bahwa masih banyak negara Barat yang menggantungkan bahan bakar reaktor nuklir mereka
Akibat Dekarbonisasi, Dunia Bergantung pada Nuklir Rusia. (Foto: MNC Media)
Akibat Dekarbonisasi, Dunia Bergantung pada Nuklir Rusia. (Foto: MNC Media)

EDF, pengelola energi Prancis, bahkan berencana membuat usaha gabungan dengan badan usaha milik negara Rusia, Rosatom, untuk memproses uranium di Jerman.

Prancis tidak sendiri. Laporan RUSI juga membeberkan ekspor uranium Rusia ke Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda.

“Rusia masih menjadi eksportir terbesar uranium yang diperkaya, sekaligus penyedia jasa pengayaan uranium secara global. Negara itu melakukan sekitar 44% dari total kapasitas global untuk jasa pengayaan,” imbuh Dolzikova.

Minat global pada energi nuklir turun setelah bencana reaktor nuklir Fukushima Jepang pada tahun 2011.
Namun, dengan semakin banyaknya negara yang mencoba menurunkan emisi karbon mereka, penggunaan energi nuklir kembali dipertimbangkan.

Dalam pertemuan Badan Energi Atom Internasional di Brussels pekan lalu, sejumlah pemimpin negara menyerukan untuk kembali berinvestasi ke tenaga nuklir. Salah seorang dari mereka adalah Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo. Dia menyampaikan alasannya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement