IDXChannel - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang secara resmi menangguhkan perjanjian senjata nuklir terakhir yang tersisa dengan Amerika Serikat (AS). Itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington atas tindakan Moskow di Ukraina.
Dalam pidato kenegaraannya pada minggu lalu, Putin mengatakan bahwa Moskow menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian New START 2010.
Dia mengatakan Rusia tidak dapat menerima inspeksi AS atas situs nuklirnya di bawah pakta tersebut pada saat Washington dan sekutu NATO-nya secara terbuka menyatakan kekalahan Rusia di Ukraina sebagai tujuan mereka.
Kedua majelis parlemen dengan cepat meratifikasi RUU Putin tentang penangguhan pakta tersebut minggu lalu. Pada hari Selasa, Putin menandatanganinya menjadi undang-undang, yang berlaku segera. Dokumen tersebut mengatakan bahwa terserah presiden untuk memutuskan apakah Moskow dapat kembali ke pakta tersebut seperti dikutip dari ABC News, Rabu (1/3/2023).
Putin telah menekankan bahwa Moskow tidak menarik diri sama sekali dari pakta tersebut, dan Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negaranya akan menghormati batasan senjata nuklir yang ditetapkan berdasarkan perjanjian serta terus memberi tahu AS tentang peluncuran uji coba rudal balistik.