“Besoknya kan ada dibuka lagi tuh, aku nanya temen-temenku buat ngajak mereka. Nah pas aku bantu mereka war itu baru susah. Yang hari pertama sih alhamdulillahnya kebetulan dapat cepat,” ujar Azmi.
Azmi pun mengungkapkan keinginannya untuk merasakan langsung atmosfer perayaan kemerdekaan dari Istana Merdeka.
“Biasanya kan kalau nonton upacara cuma di TV ya dan sekarang pengen coba ngerasain euforianya langsung gitu, vibe-nya di Istana Merdeka ini seperti apa sih upacaranya. Jadi yang memang ingin melihat langsung untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang Ke-80,” kata dia.
Dari Bekasi, dua saudara Tika dan Amin turut ambil bagian dalam pengalaman perdana mereka mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi. Tika menyebut proses pendaftaran secara digital sempat membuat deg-degan karena adanya kendala jaringan. Namun dengan kesabaran, mereka berhasil mendapatkan undangan untuk sesi upacara pagi.
“Kirain itu, pertama kan jaringannya lola, loading gitu, loading mulu. Udahlah nunggu aja, nunggu aja. Pas nunggu nyantai sih enggak ngebuka semua itunya, kan biasanya orang ngebuka satu, satu, satu. Saya bukanya cuma satu dah tunggu, tiba-tiba masuk udahlah cepat-cepat diisi aja gitu,” ujar Tika.