Sementara itu, kabinet dijadwalkan bertemu untuk membahas revisi rencana fiskal tahun 2023. Pertemuan ini ditetapkan untuk meningkatkan anggaran sebesar Rp125,2 triliun yang sebagian besar akan didanai dari utang.
Ketegangan mengenai alokasi khusus meningkat antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan saingannya, mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz yang baru-baru ini membentuk pemerintahan persatuan nasional selama perang berlangsung.
Gantz mengatakan, partainya harus mempertimbangkan langkah di masa depan jika pembiayaan diskresi tetap ada dalam anggaran baru.
Menurut kepala ekonom pasar Mizrahi Tefahot Bank, Ronen Menahem, ketidaksepakatan ini dapat menjadi hambatan bagi penurunan suku bunga pada awal tahun depan.
"Hal ini menandakan keengganan pemerintah untuk mengubah prioritas politiknya demi disiplin fiskal yang lebih besar dan fokus pada kebijakan yang meningkatkan pertumbuhan," ujarnya.