Dalam pertemuan dua hari yang berakhir Jumat, BOJ secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga di 0,5 persen.
Meski BOJ tidak diperkirakan membuat perubahan besar dalam proyeksi pemulihan moderat, Ueda kemungkinan akan mengingatkan soal ketidakpastian yang masih membayangi prospek ekonomi.
Ketidakpastian politik juga semakin membingungkan prospek kebijakan BOJ, karena partai berkuasa bersiap menghadapi pemilihan ketua pada 4 Oktober setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya awal bulan ini.
Sanae Takaichi, kandidat terdepan dalam pemilihan itu sekaligus penentang vokal kenaikan suku bunga BOJ, akan menggelar konferensi pers pada Jumat untuk mengumumkan janji kampanyenya.
Ketidakpastian global menjadi alasan BOJ menunda langkah agresif. Namun, inflasi pangan yang persisten dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat membuat beberapa anggota dewan yang lebih hawkish menilai risiko suku bunga riil negatif tidak bisa diabaikan.