Dalam sebuah pernyataan, Starbucks menyayangkan rencana aksi mogok. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa serikat pekerja mengakhir perundingan secara sepihak.
"Kami siap melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan," kata perusahaan itu.
"Kami ingin serikat pekerja kembali ke meja perundingan," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)