sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Belajar dari Pandemi, Warga China Pilih Investasi Properti di Thailand

News editor Febrina Ratna
12/05/2023 15:54 WIB
Warga China berbondong-bondong mencari properti di negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, karena dirasa lebih aman saat terjadi pandemi.
Belajar dari Pandemi, Warga China Pilih Investasi Properti di Thailand. (Foto: MNC Media)
Belajar dari Pandemi, Warga China Pilih Investasi Properti di Thailand. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Warga China berbondong-bondong mencari properti di negara Asia Tenggara, termasuk Thailand. Belajar dari pandemi Covid-19, mereka lebih tertarik untuk berinvestasi properti di luar negeri daripada negaranya sendiri.

Sebab, mereka khawatir terjadi wabah serupa Covid-19 lalu yang akhirnya melemahkan sektor properti China.

Tak heran jika, investasi properti di negara lain menjadi bentuk perlindungan diri warga China dari risiko ekonomi dalam negeri. Bentuk antisipasi akibat trauma selama pembatasan wilayah tiga tahun lamanya yang melumpuhkan perekonomian dari berbagai sektor bisnis.

Thailand jadi pilihan negara untuk melakukan investasi properti karena fasilitas medis dan pendidikannya yang dinilai berkualitas. Selain itu, sudah sejak lama Thailand menjadi negara tujuan wisata paling populer bagi wisatawan negeri tirai bambu.

Tahun ini, Thailand berharap agar setidaknya dari 5 juta pengunjung China ada yang berminat untuk membeli properti di sana. Pemimpin Asosiasi Real Estat Thailand Chunharakchot optimis, “Pasti ada permintaan dari Cina untuk properti di Thailand”.

Lokasi properti yang paling banyak diminati umumnya kota-kota besar seperti ibu kota Bangkok, wilayah pegunungan utara seperti Chiang Mai, resort di pantai timur Pattaya, dan wilayah timur laut Isan. 

Berdasarkan data pemerintah Thailand, sebelum pandemi melanda, turis China di Thailand mencapai 985.227 orang pada Maret 2019. Jika dibandingkan dengan turis China pada Maret 2023 memang masih terlampau jauh dari angka tersebut, yakni hanya 270.000 orang. Meski demikian, jumlah tersebut adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. 

Terjadi juga peningkatan pada porsi siswa China di Singapura International School Bangkok. Di awal tahun 2023 ini terhitung peningkatan mencapai 12-13 persen.

Terlepas dari aturan Thailand terkait pembatasan kepemilikan asing yang hanya memperbolehkan 49% dari unit pengembangan kondominium, calon pembeli dari China terus-menerus berdatangan. Hal ini membuat agen real estat Thailand fokus untuk menargetkan para pembeli dari Tiongkok.

Sehingga, banyak pembeli yang sebelumnya berniat untuk investasi justru berubah mencari properti untuk ditinggali. Sebab, harga properti di Thailand jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga properti di China.

Agen Real Estate Owen Zhu mengatakan, dengan biaya lebih dari 2 juta yuan (USD290.000) di China hanya mampu untuk membeli rumah sederhana di kota yang lokasinya kurang bagus. Sedangkan di Thailand, dengan nominal yang sama sudah mampu untuk membeli apartemen mewah di jantung kota Bangkok.

Penulis: Rissa Sugiarti

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement