sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bikin Keki Rusia, NATO Janjikan Senjata Berat untuk Ukraina

News editor Dian Kusumo
16/01/2023 14:12 WIB
NATO telah berjanji akan memberikan lebih banyak senjata berat kepada Ukraina dalam waktu dekat agar bisa mengalahkan Rusia.
Bikin Keki Rusia, NATO Janjikan Senjata Berat untuk Ukraina. (Foto: MNC Media)
Bikin Keki Rusia, NATO Janjikan Senjata Berat untuk Ukraina. (Foto: MNC Media)

Dalam beberapa minggu terakhir, dunia melihat peningkatan dramatis dalam peralatan tempur yang dijanjikan negara-negara kekuatan NATO kepada Ukraina. 

AS, Prancis, dan Jerman secara bersamaan mengumumkan pada awal bulan bahwa mereka akan menyumbangkan kendaraan tempur infanteri ke militer Ukraina, sementara Inggris secara resmi mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2. 

“Janji peralatan perang berat baru-baru ini penting, dan saya berharap lebih banyak dalam waktu dekat,” kata Stoltenberg kepada Handelsblatt. 

"Kelompok Kontak Pertahanan" yang dipimpin AS bertemu pada hari Jumat di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Panel yang terdiri dari hampir 50 negara ini telah bertemu tujuh kali sejak operasi militer Rusia di Ukraina dimulai Februari lalu, dengan setiap pertemuan diikuti dengan janji baru bantuan militer dari Amerika dan sekutunya.

Salah satu pertemuan pertama di bulan Mei diikuti oleh pengiriman rudal anti-kapal dari Denmark, helikopter dari Republik Ceko, dan sistem artileri dari Italia, Yunani, Norwegia, dan Polandia. Pertemuan terakhir kelompok tersebut pada bulan November terjadi ketika 

AS mengumumkan paket bantuan militer senilai USD400 juta, termasuk rudal darat-ke-udara. 

Meskipun Stoltenberg menegaskan bahwa dia tidak menginginkan perang besar-besaran antara NATO dan Rusia, Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan hanya akan memperpanjang konflik di Ukraina dan membuat kekuatan Barat itu menjadi peserta de-facto dalam konflik. 

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konflik tersebut sebagai konflik antara Rusia dan seluruh mesin militer Barat, tetapi mengatakan pada hari Sabtu bahwa kemajuan operasi militer Moskow adalah positif, dengan situasi medan perang berkembang dalam kerangka Kementerian Pertahanan dan rencana Kepala Staf Gabungan.

(DKH)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement