Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi untuk memperkuat sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami. Pertama, kata dia, yaitu pentingnya observasi sistematis dan pengukuran standar untuk peringatan dini. Oleh karena itu, perlu untuk mengintegrasikan semua alat seismik dan observasi ke dalam jaringan yang komprehensif.
Kedua, perlunya inovasi sains untuk mengatasi tsunami non-seismik. Ketiga, pentingnya pertukaran data antar institusi.
Kejadian Tsunami di selat sunda menyoroti pentingnya memasukkan data aktivitas gunung berapi ke dalam sistem peringatan dini tsunami. Fakta bahwa gunung berapi dapat memicu tsunami, memerlukan kesiapsiagaan yang komprehensif.
Keempat, pentingnya kesiapan komunitas masyarakat. Untuk mempromosikan tindakan dan kesiapsiagaan dini, informasi yang komprehensif dan mudah dipahami, ditambah dengan program pendidikan terkait bencana, sangatlah penting. (NIA)