“Gempa Bawean M 5,9 dan 6,5 pada 22 Maret 2024 menjadi bukti bahwa jalur sesar di Laut Jawa masih aktif, sekaligus menjadi pengingat kita agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif dasar laut yang jalurnya dekat pulau berpenduduk, karena gempa dapat terjadi dan berulang kapan saja,” papar dia.
“Sebagian contoh rangkaian sejarah gempa merusak di Jatim Utara dan estimasi kekuatannya. Pelajaran yang dapat kita ambil, bahwa ancaman gempa tidak hanya berasal dari selatan (subduksi lempeng atau megathrust) tetapi juga dari sesar aktif di daratan dan di laut utara Jatim,” pungkasnya.
(YNA)