"Utamanya daerah-daerah yang rawan kekeringan seperti Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," tambah dia.
Ia mengatakan, dalam beberapa bulan yang akan datang, curah hujan dengan kategori intensitas rendah diprediksi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Menurutnya, sektor-sektor yang akan terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan. Dwikora menjelaskan, perlu melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan potensi dampak kekeringan sebagai konsekuensi kondisi curah hujan rendah tersebut.
"Kondisi cuaca yang kering ini berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Langkah pencegahan harus dilakukan semua pihak terkait sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi," imbuhnya.