Harapannya, informasi peringatan dini BMKG dapat menembus daerah-daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal.
"Kami menggunakan semua kanal untuk mendiseminasikan informasi peringatan dini, tidak cuma terfokus pada satu jenis media. Dengan begitu, gap antara yang menerima dan tidak menerima informasi dapat semakin kecil sehingga risiko bencana dapat semakin ditekan," kata Dwikorita.
Dwikorita mencontohkan, dalam kasus gempabumi dan tsunami, golden time atau rentang waktu singkat antara peringatan dini dan saat bencana tiba sangatlah sempit.
"Maka, jika semakin cepat informasi peringatan dini tersebut sampai, maka kesempatan untuk menyelamatkan diri pun semakin besar. Dengan begitu, risiko korban jiwa bisa diminimalisir," pungkasnya.
(NIY)