“Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan di bulan Januari hingga Februari 2025 untuk Indonesia bagian timur,” tutur Dwikorita.
Meski begituk dia mengingatkan ada sebagian wilayah yang mengalami musim hujan yang di atas normal atau lebih basah yaitu 35,6 persen. Wilayah tersebut meliputi Pulau Sumatera, pesisir Jawa Selatan bagian barat, dan sebagian NTT.
Di sisi lain, ada juga sebesar 0,3 persen yang mengalami musim hujan di bawah normal atau lebih kering dari biasanya.
Dengan kondisi tersebut, dia mengimbau semua pihak baik Kementerian dan Lembaga, pemerintah daerah, instansi terkait seluruh pihak terkait dan seluruh masyarakat dalam menghadapi musim hujan 2024-2025 untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal atau lebih basah dibandingkan biasanya.
“Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor ya, termasuk angin kencang ya, juga kilat petir ini juga perlu diperhatikan,” tuturnya.
(Febrina Ratna)