Berdasarkan pantauan udara yang sebelumnya dilakukan Kepala BNPB, karhutla di Kalimantan Selatan ini mayoritas kecil-kecil namun tersebar di beberapa titik.
“Kemarin kita melaksanakan peninjauan di Sumatera Selatan kondisinya lebih besar luas lahan yang terbakar. Tetapi di Kalimantan Selatan ini titik apinya lebih banyak,” jelas Suharyanto.
Suharyanto berpesan, hal itu harus mendapat penanganan yang lebih keras, mengingat lokasi karhutla di Kalsel ini masih terjadi dan lokasi titik api berada di ring satu Bandar Udara Syamsudin Noor.
"Artinya, asap yang ditimbulkan dari karhutla ini tentunya dapat kembali berdampak langsung terhadap penerbangan seperti yang sebelumnya terjadi," katanya.
Di samping itu, Suharyanto berharap agar seluruh forkopimda dapat terus mengupayakan pemadaman dan pendinginan sehingga asap dari karhutla ini tidak berdampak pada kesehatan maupun meluas ke wilayah lainnya.
(YNA)