IDXChannel - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan warga yang terdampak bencana tanah longsor di kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan akan direlokasi.
Lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane sangat tidak layak ditempati karena memang rawan bencana. Oleh sebab itu relokasi menjadi jalan terbaik untuk menjauhkan para warga dari potensi risiko bencana.
“Masyarakat yang ada di daerah bencana, yang memang di daerah longsor itu sudah tidak layak tinggal di situ, itu akan direlokasi. Untuk sementara ada 18 KK di situ kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi,” ungkap Suharyanto dalam keterangan resminya, Kamis (16/3/2023).
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor tanah longsor itu menimbun 6 unit rumah dan 1 tempat ibadah. Akibatnya sebanyak 17 warga turut tertimbun, di mana 11 ditemukan dalam kondisi selamat, 2 meninggal dunia dan 4 lainnya dalam pencarian.
Suharyanto mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, maka pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB atas kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Di daerah Pamoyanan,” kata Suharyanto.
“Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti pusat, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah,” katanya.
BNPB juga sudah memberikan sebanyak Rp500 juta dana siap pakai (DSP) untuk penanganan darurat serta pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi selama dua minggu, sesuai masa tanggap darurat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bogor.
“BNPB membantu dana operasional dan logistik langsung, sehingga proses pencarian masyarakat yang masih tertimbun termasuk untuk pengurusan pengungsi evakuasi dan segala macam selama tanggap darurat dua minggu ini ditanggung oleh pemerintah pusat melalui BNPB,” jelas Suharyanto.
Di samping DSP, BNPB juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan berupa tenda pengungsi 1 unit, matras 250 lembar, selimut 250 buah, sembako 100 paket dan hygiene kit 100 paket.
(SLF)