IDXChannel - Kementerian bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) merilis daftar kecamatan yang paling banyak terpapar judi online (judol). Bogor Selatan menjadi kecamatan yang tertinggi.
Menko Polhukam Jenderal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto menyebut, Bogor Selatan menjadi sarang pelaku judi online sebanyak 3.720 orang dengan nilai transaksi mencapai Rp49 miliar. Menurut Hadi, data hingga tingkat kecamatan sangat penting karena penyebaran judi online di daerah tak terjamah.
Dia mengungkapkan bakal mengumpulkan camat, lurah, hingga kades untuk memberantas judi online hingga ke daerah-daerah.
“Judol ini merambah sampai ke tingkat desa, tingkat kelurahan, dan modusnya di antaranya jual beli rekening dan isi ulang," katanya di Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Mantan Panglima TNI itu menilai, camat hingga kades merupakan unsur pemerintah terbawah yang harus turut serta dalam memberantas judi online
"Dan harus bertanggung jawab bahwa di daerahnya dijadikan sarang untuk bermain judi online khususnya warganya,” katanya.
Hadi menambahkan, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online memiliki nama, alamat, dan nomor handphone pelaku judi online. “Nanti akan kami berikan namanya, nomor handphone-nya, alamatnya, di mana itu (kepada camat hingga kades),” ujarnya.
Berdasarkan data Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Bogor Selatan menjadi kecamatan tertinggi soal judi online. Di posisi kedua ada Kecamatan Tambora dengan 7.916 pelaku dan uang beredar Rp196 miliar.
Selanjutnya, Kecamatan Cengkareng pelakunya 14.782 orang uang yang beredar Rp176 miliar, Tanjung Priok 954 uang yang beredar Rp139 miliar.
“Sekaligus saya lanjutkan saja sampai nomor tujuh, karena kecamatan ini juga sangat penting diketahui, (kelima) Kecamatan Kemayoran itu Rp118 miliar di sana dan pelakunya 6.080, (keenam) Kecamatan Kalideres Rp113 miliar dan pemainnya 9.825 dan (ketujuh) Kecamatan Penjaringan Rp108 miliar pemainnya 7.127," tuturnya.
(RFI)