“Air banjir yang bisa diubah menjadi air minum. Dan kemarin sudah berfungsi, saya langsung minum airnya. Dan masyarakat senang sekali,” tutur dia.
Arif menambahkan, keberhasilan Arsinum juga mendapat respons positif dari pemerintah daerah setempat. Inovasi ini dinilai sebagai solusi nyata hasil riset yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Pemerintah daerah senang sekali, ini solusi, solusi dilakukan oleh BRIN. Itu produk yang nyata,” katanya.
Pihaknya mendorong agar riset Arsinum terus dikembangkan, khususnya untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Saat ini, Arsinum mampu memproduksi sekitar 10.000 liter air minum per hari, dan ditargetkan dapat ditingkatkan hingga 20.000 liter per hari.
“Nah sekarang saya minta riset lagi agar skalanya lebih gede lagi. Jangan 10.000 liter per hari, tapi bisa nggak 20.000 liter per hari supaya skala lebih besar lagi,” kata Arif.