“Kalau kita lihat di negara lain, tidak ada komisaris atau non-executive director yang dapat bonus. Karena fungsi mereka adalah pengawasan,” kata dia.
“Dulu ada yang dorong profit tinggi dengan cara mempercantik buku, kadang-kadang sampai berani melakukan fraud,” kata Rosan.
Ia menegaskan, Danantara siap melakukan audit menyeluruh terhadap laporan keuangan perusahaan BUMN yang dinilai tidak akurat.
Langkah ini, menurut Rosan, menjadi bagian dari komitmen transparansi dan perbaikan tata kelola.
Rosan menyebut langkah ini diambil berdasarkan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar pengelolaan Danantara selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Ini yang kita lakukan sekarang, dengan segala risikonya. Tapi patokan saya hanya satu, semua kebijakan harus berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia,” ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)