Sejak April, negara-negara di seluruh Asia dilanda beberapa gelombang panas yang mencetak rekor, menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang cepat. Para ahli iklim mengatakan bahwa target untuk menjaga pemanasan global jangka panjang di bawah 1,5 derajat Celsius semakin sulit dicapai.
China bukanlah negara yang asing dengan perubahan drastis suhu di berbagai musim, tetapi fluktuasinya semakin ekstrem.
Pada 22 Januari, suhu di Mohe, sebuah kota di timur laut Provinsi Heilongjiang, anjlok hingga mencapai minus 53 derajat Celsius, menurut biro cuaca setempat. Angka tersebut memecahkan rekor terendah China sebelumnya, yaitu minus 52,3 derajat Celsius pada 1969.
(DKH)