Sebaliknya, dia menunjuk pada rencana perdamaiannya sendiri, yang akan diputuskan oleh Majelis Umum PBB pada hari Kamis. "Sepertinya dokumen kami, 'formula perdamaian' kami, yang telah didukung oleh sejumlah besar negara dan kami berharap mereka akan mendukungnya pada tanggal 23, ketika akan ada pertemuan PBB dan pemungutan suara untuk resolusi yang sesuai," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (23/2/2023).
Ia menambahkan bahwa dia yakin penting untuk "memiliki satu posisi" dalam masalah tersebut. Sementara itu Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dalam konferensi pers bahwa proposal perdamaian Zelensky tetap menjadi prioritas utama. Dia mengatakan diplomat top China Wang Yi berbagi "beberapa elemen" dari rencana mereka dengannya, tetapi Ukraina belum melihat rencana lengkapnya.
Di antara keunggulan rencana perdamaian 10 poin Zelensky adalah pemulihan wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia dari seluruh Ukraina dan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia.
Rencana Zelensky juga mencakup langkah-langkah untuk menjamin keamanan nuklir, memastikan ekspor biji-bijian Ukraina, membebaskan semua tawanan perang, mencegah ekosida dan konflik di masa depan, serta mengonfirmasi akhir perang dengan dokumen yang ditandatangani.
China, di sisi lain, belum mengungkapkan rencananya secara terbuka. Interfax Ukraina, mengutip Bloomberg, melaporkan bahwa rencana Xi Jinping dapat mencakup gencatan senjata. Itu juga bisa termasuk penghentian pasokan senjata Barat ke Ukraina yang telah mendukung upaya pertahanan, yang tidak disebutkan dalam rencana Zelensky.