"Mengancam tarif tinggi di setiap kesempatan bukanlah pendekatan yang tepat untuk berinteraksi dengan China," kata kementerian itu.
Barang-barang China saat ini menghadapi tarif AS sebesar 30 persen. Tarif balasan China saat ini sebesar 10 persen.
Logam tanah jarang telah menjadi poin penting dalam negosiasi perdagangan baru-baru ini antara kedua negara adidaya tersebut.
Logam tanah jarang sangat penting untuk memproduksi berbagai hal, mulai dari ponsel pintar dan kendaraan listrik, hingga perangkat keras militer dan teknologi energi terbarukan.
China mendominasi produksi dan pemrosesan logam tanah jarang. Pekan lalu, Beijing mengumumkan kontrol baru atas ekspor teknologi yang digunakan untuk penambangan dan pemrosesan mineral penting. (Wahyu Dwi Anggoro)