IDXChannel- China meluncurkan visa khusus 'ASEAN visa' untuk pebisnis negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan visa itu, pebisnis Indonesia bisa masuk berkali-kali ke China selama lima tahun.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (4/6/2025), Indonesia menjadi satu dari 11 negara ASEAN yang bisa mendapat visa tersebut. Sepuluh negara lainnya yakni Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.
Visa ini diberikan kepada warga dari 11 negara Asia Tenggara tersebut yang bepergian ke China untuk urusan bisnis sudah termasuk pasangan dan anak-anak. Visa ini memungkinkan pemegangnya masuk berkali-kali selama lima tahun, dengan durasi tinggal hingga 180 hari untuk setiap kunjungan.
"Dengan frekuensi kunjungan yang tinggi antara warga China dan negara-negara Asia Tenggara, skema baru ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan lintas batas di kawasan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin.
Program 'ASEAN visa' ini diterbirkan atas perjanjian bebas visa yang sudah ada antara China dengan beberapa negara kawasan, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Saat ini, warga Singapura dan China menikmati kebijakan bebas visa timbal balik hingga 30 hari. Warga Malaysia dan Thailand juga menikmati kebijakan serupa.
Selain itu, China juga menerapkan kebijakan bebas visa sepihak bagi warga negara Amerika Latin seperti Brasil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay. Akses bebas visa juga diberikan kepada semua negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Langkah ini sebagai upaya menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke China.
“Daftar negara yang terus bertambah dalam kebijakan bebas visa mencerminkan komitmen kuat Tiongkok dalam mendorong keterbukaan tingkat tinggi, sementara optimalisasi berkelanjutan atas kebijakan pertukaran lintas batas mencerminkan langkah konkret Tiongkok dalam membangun ekonomi dunia yang terbuka,” kata Lin.
“Chinan akan terus meningkatkan kebijakan masuk dan menambahkan lebih banyak negara ke dalam daftar bebas visa, agar semakin banyak teman dari luar negeri dapat mengunjungi China dan merasakan produk serta layanan kami yang unggul dan beragam,” ucapnya.
Pada kuartal I-2025, China menerima lebih dari 9 juta pengunjung asing. Angka ini meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(Ibnu Hariyanto)