"Pembicaraan ini bisa meningkatkan kepercayaan yang saat ini rapuh atau justru makin memanaskan perang dagang," kata Analis SPI Asset Management Stephen Innes dalam sebuah laporan.
Baik ekonomi AS maupun China telah menunjukkan tanda-tanda tertekan akibat perang dagang. Sejumlah data terbaru menunjuk kondisi yang lebih buruk dari perkiraan.
Ekonomi AS berkontraksi sebesar 0,3 persen pada Januari-Maret 2025. Sektor manufaktur China mencatat penurunan tajam pesanan baru.
Berita tentang stimulus ekonomi Beijing dan rencana pembicaraan AS-China mendorong harga saham naik lebih dari 2 persen di Hong Kong dan 0,5 persen di Shanghai pada Rabu pagi. Harga saham berjangka AS juga naik. (Wahyu Dwi Anggoro)