Seorang pekerja berusia 22 tahun, bermarga Xia, mengatakan kepada Financial Times bahwa terjadi kekacauan total di asrama dan rekan-rekannya tak bisa keluar.
Pekerja juga mengklaim bahwa area di sekitar pabrik telah dikunci selama berhari-hari, dengan pekerja yang positif Covid-19 dikarantina dan diuji setiap hari untuk mencoba menahan wabah.
Pada hari Minggu Foxconn mengatakan tidak akan lagi mengharuskan pekerja di pabrik untuk makan di kamar mereka. Hal itu untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan hidup karyawan.
Perusahaan tersebut menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyediakan "layanan pemulangan yang tertib dari titik ke titik" bagi para pekerja yang ingin pulang.
Tidak jelas bagaimana para pekerja sekarang dapat kembali ke rumah setelah distrik itu dikunci. Foxconn tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BBC.
Bisnis lain di China telah dilanda wabah virus corona dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, pembuat kendaraan listrik China Nio mengonfirmasi bahwa mereka telah menangguhkan produksi di dua pabriknya di kota timur Hefei.
Perusahaan melaporkan hanya mampu mengirimkan lebih dari 10.000 kendaraan pada Oktober. Itu karena pembatasan kegiatan yang berdampak pada operasional pabrik serta volatilitas rantai pasokan karena situasi Covid-19 di wilayah tertentu di China.
(FRI)